Palembang – Sehubungan dengan berita yang dibuat oleh wartawan medcom pada hari rabu tanggal 17 Mei 2023 kami keberatan atas judul berita yang berkonotasi negatif
“Pemkot palembang salahkan warga terkait banjir”. Sementara wartawan medcom tidak ada yang hadir pada acara sosialisasi tersebut. Saya pun sebagai narasumber pada acara tersebut tidak pernah diwawancarai oleh yang bersangkutan.
Oleh karena itu hari ini kami bermaksud merespond atas judul berita yang berkonotasi negatif tersebut yang mengakibatkan komentar-komentar negatif dari pembaca.
Untuk itu kami menyampaikan bahwa kami tidak pernah menyalahkan masyarakat atas banjir dan genangan yang terjadi. Acara sosialisasi ini dilaksanakan bukan untuk menghujat atau salah menyalahkan tapi justru bertujuan melaksanakan solusi dan aksi bersama masyarakat dalam mencegah banjir dan genangan yang sudah sering terjadi.
Pada hari itu kami melakukan sosialisasi seperti biasanya. Acara sosialisasi ini adalah acara ke lima yang kami laksanakan sejak awal tahun 2023. Dan di Tahun 2022 telah dilaksanakan dua kali sosialisasi. Ini menunjukkan bahwa kami sangat berkomitmen dan konsisten membangun manusia tidak hanya melulu membangun infrastruktur saja. “Infrastruktur yang baik dan bagus tanpa diiringi kepedulian masyarakat maka tidak akan bermanfaat maksimum bahkan mungkin tidak bertahan lamam
Pada bulan Mei hari Selasa tanggal 16 Mei 2023 kami melaksanakan sosialisasi seperti biasanya di ruang Parameswara Pemkot dengan narasumber Kepala Dinas PUPR dan saya sendiri serta Ketua Komunitas Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan kota Palembang.
Pada saat itu seperti biasa saya melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga lingkungan, agar tidak membuang sampah sembarangan, agar tidak mendirikan bangunan liar di atas saluran air yang akan mengakibatkan aliran air terganggu dan hal-hal lainnya yang dapat mengganggu jalan air.
Tujuan kami melaksanakan acara ini adalah mengajak masyarakat khususnya ketua rt dan ketua rw yang ada di lingkungan kecamatan Alang Alang Lebar khususnya ketua rt dan ketua rw yang terdampak banjir/genangan di kelurahan Srijaya, kelurahan Karya Baru, kelurahan Alang Alang Lebar dan kelurahan Talang Kelapa. Ketua rt dan ketua rw yang datang itu sangat antusias sekali terbukti setengah jam sebelum jadwal acara dimulai, masyarakat sudah hadir.
Kami mengundang ketua rt dan ketua rw di kecamatan Alang Alang Lebar khususnya yang terdampak banjir/genangan dengan harapan bapak ibu rt rw tersebut dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sekitarnya khususnya masyarakat yang dibawah naungan rt atau rw nya.
Sekali lagi kami tdak pernah menyalahkan masyarakat sebagaimana yang ditudingkan dalam judul berita tersebut. Kami justru mengundang masyarakat, mengajak masyarakat, menggandeng masyarakat khususnya ketua rt dan ketua rw untuk menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk menyadarkan masyarakat, memberitahu masyarakat bahwa banjir dan genangan tidak akan terurai apabila penyebabnya tidak dihentikan minimal dikurangi.
Penyebab banjir ada dua faktor, faktor alam dan faktor manusia.
Faktor alam seperti pasang surut, curah hujan dan topograpi itu tidak bisa kita kendalikan. Untuk pengaruh pasang surut lokasi yang kami sosialisasikan pada tanggal 16 Mei tersebut di kecamatan Alang Alang Lebar itu berada dihulu subdas Lambidaro sehingga pengaruh pasang surut sangat kecil bahkan hampir tidak ada. Pengaruh topograpi dari peta yang kami sampaikan itu terlihat bahwa topograpi di wilayah wilayah tersebut bukan merupakan topograpi yang paling rendah, ada wilayah wilayah lainnya yang justru lebih rendah dari pada topograpi wilayah wilayah yang kami undang sosialisasi pada hari itu.
Pada minggu sebelumnya hari Sabtu tanggal 10 Mei 2023 itu terjadi hujan yang intensitasnya tidak tinggi tetapi ada beberapa lokasi terjadi genangan seperti di rt.22, rt.89, rt.45 dan rt.02 yang lokasinya terdampak banjir dan genangan. Dan hal ini menunjukkan bahwa pengaruh curah hujan pun tidak begitu besar, kenapa karena dengan curah hujan yang biasa biasa saja sudah terjadi genangan. Artinya penyebab banjir dan genangan dilokasi ini curah hujan bukanlah faktor utama, ada suatu keanehan ketika curah hujan begitu kecil tetapi terjadi banjir dan genangan. Oleh karena itu kami melakukan evaluasi dilokasi ini jadi sebelum kami melakukan sosialisasi kami juga melakukan monitoring dan evaluasi dilokasi yang akan kami sosialisasikan. Khusus dilokasi ini sebagaimana yang kami sampaikan faktor alam pengaruhnya sangat kecil. Ketika kami melakukan monitoring dan evaluasi kami dapatkan data data dan informasi yang menyimpulkan bahwa penyebab banjir dan genangan lebih didominasi oleh faktor manusia yaitu sampah, aliran air yang menyempit, bangunan liar diatas saluran. Faktor manusia ini sebetulnya bisa dikendalikan tetapi ada hal hal yang dilakukan yaitu dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Jadi penyebabnya kita tahu ada beberapa oknum masyarakat yang merupakan manusia yang bisa dikendalikan. Pemerintah turun tangan dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Tetapi pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri tanpa peran serta stakeholder terkait dan masyarakat. Stakeholder terkait yatu camat dan lurah, masyarakat yaitu melalui perpanjangan tangan ketua rt dan ketua rw setempat. Bersama sama kita melakukan sosialisasi dan pendekatan ke orang orang yang belum sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan ruang untuk air agar banjir/genangan berkurang.
Kami tidak hanya melaksanakan sosialisasi saja tetapi kami juga menindaklanjuti dari pada program sosialisasi ini dengan melakukan pematauan dan evaluasi secara teknis secara day by day secara melekat dan terintegrasi dengan ketua rt dan ketua rw yang kami lakukan sosialisasi.
Kami membentuk suatu wadah komunikasi dalam bentuk grup WA subdas lambidaro, di dalam grup ini masyarakat dapat melaporkan setiap kejadian banjir dan genangan di lokasinya sehingga kami bisa memantau misalnya seberapa besar curah hujan pada saat laporan banjir tersebut sehingga kami bisa dapat mengetahui faktor2 penyebabnya.
Alhamdulillah hingga hari ini ada beberapa titik di subdas lambidaro yang sudah tidak tergenang lagi. Karena masyarakatnya sudah tahu, sudah sadar dan sudah peduli bahwa manusia juga menjadi bagian dari faktor penyebab banjir. Sehingga dengan sadarnya masyarakat maka kepeduliannya menjadi semakin tinggi. Yang tadinya masih membuang sampah sembarangan dengan adanya sosialisasi dan edukasi sampah menjadi berkurang. Yang tadinya ada bangunan liar, dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini banyak bangunan liar yang berhasil dibongkar, dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini ada warga yang mau menghibahkan lahannya untuk melebarkan aliran air. Dan ini merupakan kesukesesan yang sangat besar berkat adanya kepedulian masyarakat. Stop buang sampah sembarangan, stop mendirikan bangunan yang dapat mengganggu aliran air, stop menimbun tanpa menyisakan ruang untuk air. Bersama-sama kita bisa mencegah banjr dan genangan.